Minggu, 11 September 2016

Artikel YAPPENATIM Gianyar Bali Oleh : Mariya Ulfa (mariyaaulfa.32@gmail.com)

Yayasan Penolong Pendidikan Anak Yatim dan Miskin, Gianyar Bali. (YAPPENATIM)
Bali , kota yang besar dengan kekentalan adat istiadatnya dan kerukunan antar keyakinan masyarakat membuat saya begitu tertarik mengulas yayasan islam terbaik dan terjelek serta satu-satunya di gianyar bali. Itupun kata bapak ketua yayasan yappenatim gianyar bali. Ada satu hal yang menarik membuat saya selalu tertuju untuk membahas yayasan ini. YAPPENATIM merupakan salah satu dan satu-satunya yayasan islam yang berada di kota Gianyar, Bali. Yappenatim sendiri memberikan bimbingan dan pendidikan kepada siswa-siswinya yang kurang beruntung dalam hal pendidikan. Yayasan tersebut juga memberikan kelonggaran bagi siapa saja untuk melanjutkan sekolah ke yappenatim tanpa biaya sepeserpun atau gratis. Yayasan penolong pendidikan anak yatim dan miskin atau biasa disingkat dengan yappenatim ini di ketuai oleh bapak Ansori sudah berdiri sejak 31 tahun yang lalu. Tepatnya pada tahun 1985. Yayasan ini pertama kali di ketuai oleh ayah dari pak Rudi suhartono yang belum diketahui namanya. Bapak rudi suhartono sendiri merupakan ketua panti asuhan yappenatim . awal mulanya panti ini tidak hanya untuk anak-anak muslim saja tetapi untuk umum. Karena penduduk kota gianyar bali pada waktu itu hanya sekitar 13% dari keseluruhan penduduk non muslim gianyar bali. Bangunan yang ditinggali para santri awal mulanya hanya sebuah gubuk kontrakan kecil yang bermula hanya ada 85 orang santri. Kontrakan tersebut berada di Jalan Dalem Rai Nomor 31, Gianyar, Pebruari hingga Juni 1986 menempati tanah wakaf di kampung Pabean, Desa Ketewel Kecamatan Sukowati, namun karena masyarakat Muslim tidak menghendaki Lembaga Sosial dan Keagamaan ini berada di wilayahnya, maka pengurus hijrah lagi ke jalan Kalantaka (dekat kuburan Muslim) pada Juli 1986, dengan mengontrak sebuah rumah lengkap dengan balai bengong yang diperuntukkan bagi kegiatan belajar mengajar informal yaitu Solat berjamaah, wiridan, belajar mengaji Al-Qur’an dan Madrasah Diniyah. Sedangkan anak asuhannya baru mencapai 23 anak yatim dan miskin yang disekolahkan di tingkat SD di Madrasah Ibtida’iyah Al-Ittihad/berada di belakang Mesjid Al-Agung Al-Ala, Gianyar.
Namun, alhamdulillahnya untuk sekarang ini bangunan  yappenatim sudah merupakan bangunan resmi milik yayasan yappenatim sendiri. Lokasi dan posisi bangunan gedung Yayasan Penolong Pendidikan Anak Yatim dan Miskin (YAPPENATIM) Gianyar, Bali terletak di dataran terjal bercadas, atau tepatnya di Jalan Astina Timur/P.O. BoOX 10, Gianyar, Bali, Indonesia kode pos 80501.
Pada tahun 1992 yappenatim di kembangkan menjadi beberapa lembaga pendidikan. Yaitu pondok pesantren, panti asuhan,Mi, Mts, dan Ma. Pada tahun tersebut santri yappenatim berjumlah kurang lebih 150. Kegiatan yang ada di yayasan yappenatim biasanya diawali dari kegiatan malam hari seperti sholat malam, tahajud, tasbih kemudian dilanjutkan sholat shubuh berjamaah, pagi harinya melakukan aktivitas seperti biasanya dengan berangkat sekolah di yappenatim, sepulang sekolah anak-anak bergotong royong membersihkan semua tempat yappenatim, kegiatan di sore harinya dengan berolahraga dilanjutkan malam harinya mengaji bersama-sama.
Lulusan dari yappenatim ini sudah bisa diterima di lapisan masyarakat. Beberapa diantaranya ada langsung yang bekerja dan ada yang diterima di universitas ternama di pulau jawa. Pimpinan yappenatim memberikan bekal terhadap lulusan yayasan dengan sebaik-baiknya salah satunya dengan mendirikan rumah makan sederhana yang diberi nama bakso yess. Dengan adanya lapangan pekerjaan ini diharapkan lulusan yappenatim mampu memberikan kerja nyata yang diharapkan diseluruh lapisan masyarakat. Begitupun dengan yang lainnya, sedangkan yang tidak bekerja bisa langsung diterima di perguruan tinggi seperti universitas malang.
Yappenatim ini membuat saya terharu dengan berbagai inspirasi yang diceritakan bapak ansori selaku ketua yayasan ini. Beliau mampu memajukkan yayasan tersebut tanpa dipungut biaya sepeserpun oleh para santrinya alias gratis. Hal ini menunjukkan bahwa kualitas mengajarlah yang menjadikan sebuah lembaga maju tanpa ada halangan biaya dan tentu saja keikhlasan para pengurus dan gurunya. Dengan adanya donator dan bantuan dari pemerintah yayasan ini mampu bersaing dengan sekolah-sekolah lain meskipun yayasan ini hanya yayasan sederhana, swasta namun mampu menunjukkan prestasi yang tak kalah dengan sekolah lainnya. Seperti menang di kejuaran olimpiade kimia tingkat KSM (kompetisi sains madrasah) seprovinsi bali.
Para guru YAPPENATIM mendidik dengan ikhlas tanpa pamrih, tanpa imbalan dan mendidik dengan sepenuh hati. Oleh karena itu, anak-anak YAPPENATIM sendiri dibimbing dengan melandaskan keikhlasan dari seorang gurunya. 
Dalam buku materi pendidikan agama islam karangan bapak Drs. Suparman, dan M. Karman, ikhlas merupakan hilangnya rasa pamrih atas segala sesuatu yang diperbuat. Menurut kaum sufi, seperti yang dikemukakan Abu Zakaria Al anshari, orang ikhlas adalah orang yang tidak mengharapkan apa-apalagi. Karena itu, jika seorang masih mengharapkan imbalan dari perbuatannya, maka ikhlasnya tidak sempurna bahkan dapat disebut orang ria. Jadi ikhlas itu bersihnya motif dalam berbuat, semata-mata hanya menuntut ridha Allah tanpa menghiraukan imbalan dari selainNya.[1]
Dari pengertian diatas, para guru di YAPPENATIM bisa dikategorikan sebagai orang yang ikhlas karena beliau-beliau yang mengabdikan dirinya di yayasan tersebut mempunyai prinsip ikhlas beramal sehingga semua yang dilakukannya untuk yayasan ini secara ikhlas terbukti dengan gratisnya biaya pendidikan, rela meluangkan waktu untuk sekedar memberikan bimbingan bagi anak yang sudah malas sekolah dengan berkunjung kerumah si anak.
Hal ini sesuai dengan teori Al Banjary (2007), dalam tanda-tanda ikhlas yaitu tanpa penyesalan, yang menyebutkan bahwa orang yang ikhlas adalah orang yang berkeyakinan, berpikir, berperasaan , berperilaku, bersikap, dan berbuat karena Allah dan mereka tidak berharap dari orang lain.[2]
Dari beberapa penuturan diatas, pengurus dan gurunya berusaha untuk mendidik anak-anaknya dengan keikhlasan. Dan sampai saat ini beliau-beliau tetap memperjuangkan pendidikan dengan keikhlasan. Merekalah orang yang termasuk kedalam tanda-tanda orang yang ikhlas.
Dunia pendidikan telah menjadi perhatian setiap bangsa, baik dari belahan bumi manapun, tak terkecuali orang-orang yang mendidikasikan diri di sekolah atau madrasah yang tanpa kenal lelah menghabiskan energy dan potensi yang ada. Begitupun para pengurus dan para guru yappenatim yang tiada henti terus berjuang demi pendidikan anak-anak yang kurang beruntung dalam hal mendapatkan pendidikan.
Memberi kesempatan kepada siapa saja untuk mengabdikan diri dan berkontribusi pada pendidikan adalah pilihan utama. Mendidik orang lain untuk ikhlas adalah mulia. Mendidik diri sendiri untuk ikhlas adalah lebih mulia.[3] Begitulah yang terjadi di yappenatim, beliau-beliau yang memperjuangkan pendidikan ditengah kerasnya kehidupan nyata membuat mereka rela dan ikhlas mendidik anak-anak yang kurang beruntung.
Dari seorang narasumber ibu Ni Wayan Swi Ekayanti salah satu pengajar di MA 45 YAPPENATIM ini mengampu mata pelajaran ekonomi akutansi. Saya mendapatkan informasi tentang yayasan YAPPENATIM khususnya MA 45 gianyar bali. Ibu ni wayan swi ini mulai mengajar di madrasah sejak tahun 2005 dan diangkat menjadi PNS tahun 2007. Ibu niwayan ini adalah seorang mualaf. (tambah menarik hati saya saat beliau bilang seorang mualaf. Salut ya bu, semangat dalam mengajarkan anak-anak untuk tetap selalu menomorsatukan pendidikan J ).
Dari informasi yang diperoleh keseluruhan guru yang mengajar di MA 45 adalah 19 guru dengan 1 staf perpustakaan, 3 guru pns. MA 45 ini dipimpin oleh seorang perempuan yang tangguh, kepala sekolah tersebut bernama ibu hj. Andriani, beliau merupakan guru dari dinas. Guru dari kementrian agama gianyar bali juga ada yaitu Ibu Emi. Siswa di MA 45 saat ini berjumlah 110 siswa dengan berbagai asal dan golongan. Ada yang berasal dari panti YAPPENATIM sendiri dan ada juga yang berasal dari orangtua yang tidak mampu membiayai pendidikan anaknya ataupun berasal dari keluarga yang kurang beruntung.
Dari penuturan ibu ni wayan swi ini mengatakan bahwa masalah yang muncul dari MA 45 ini kebanyakan merupakan masalah kompleks yang sering terjadi. Dengan berbagai latar belakang keluarga dan kepribadian siswa-siswi. Ada yang berasal dari keluarga broken home, ataupun kurangya perhatian orangtua. Hal ini lah yang memerlukan perhatian dan bimbingan dari guru secara ekstra. Selain perhatian ekstra disini juga memerlukan keikhlasan para gurunya untuk selalu mendampingi dalam setiap bimbingan si anak.
Latarbelakang dari siswanya pun berbeda-beda. Siswa MA 45 ini ada yang menjadi pemulung dan pedagang disela-sela waktu kosong. Hal itu pun dilakukannya untuk membantu keuangan orangtua.
Yang saya sukai di YAPPENATIM ini adalah semua biaya apapun digratiskan. Dan kata ibu ni wayan swi yayasan ini khususnya MA 45 gianyar bali mempunyai prinsip ikhlas beramal. Dengan begitu, pendidikan yang dilakukan merupakan pendidikan yang berlandaskan keikhlasan. Para guru maupun pengurus yayasan menanamkan pendidikan keikhlasan supaya mereka dapat memahami dan mengerti artinya iklas tanpa pamrih ketika membantu dan menolong orang lain. Selain itu, guru YAPPENATIM mendidik dengan keikhlasan sepenuh hati. 
Dari narasumber ibu Ni wayan swi, YAPPENATIM ini mempunyai visi mengangkat derajat hidup anak melalui pendidikan. Dari visi ini mereka mempunyai strategi dan berbagai pendekatan untuk memberikan semangat anak-anak yang kurang mampu maupun anak-anak yang putus sekolah dengan menanamkan pendidikan keikhlasan. Dari ibu Ni wayan swi juga diperoleh informasi bahwasannya mereka ikhlas dan tulus mengajarkan anak-anak yang mau sekolah di YAPPENATIM ini. Mereka berusaha sekuat tenaga untuk selalu memberikan yang terbaik bagi generasi bangsa khususnya anak-anak YAPPENATIM.
Yayasan ini juga mempunyai misi yang sangat penting bagi sebuah lembaga agar apa yang diinginkan dapat terwujud dan tercapai secara maksimal. Adapun misi YAPPENATIM adalah menanamkan akhlakul karimah pada anak, menanamkan jiwa pembelajar pada anak,menanamkan jiwa kewirausahaan pada anak, menjadi anak mampu bermasyarakat. Dari misi tersebut, pengurus yayasan dan para guru madrasah menginginkan agar anak-anak yappenatim sukses di seluruh lapisan masyarakat dengan dibekali pendidikan keikhlasan. Seperti apa yang telah diajarkan oleh para gurunya yaitu ikhlas mengajar dan membimbing maupun mengasuh anak-anak yang kurang beruntung dengan berbagai keterbelakangan masalah.
Mendidik dengan keikhlasan merupakan prinsip yang diterapkan disetiap guru saat mengajar dan mengasuh. Hal ini lah yang menjadikan yayasan ini khususnya madrasah aliyah 45 ini semakin maju. Para guru ikhlas dalam menuntun setiap siswanya untuk menghantarkan kegerbang keberhasilan. Diharapkan lulusan dari MA 45 ini bisa menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari. Para gurunya menginginkan agar siswa-siswanya dalam melakukan sesuatu apapun itu disertai dengan keikhlasan.
YAPPENATIM mempunyai gerakan untuk memajukkan pendidikan melalui pendidikan gratis dan ini sudah berkembang sejak 31 tahun lalu. Mereka para pengurus dan gurunya beranggapan bahwa pendidikan siswalah yang paling penting. Untuk urusan biaya biarlah menjadi urusan Allah yang mempermudah jalannya YAPPENATIM. Dengan adanya mendidik dengan  keikhlasan dari para pengurus dan guru, yayasan ini menjadi salah satu lembaga islam satu-satunya di kota gianyar bali. Dan sampai sekarang masih berkembang pesat untuk terus maju bersaing dengan lembaga-lembaga lainnya.
Ibu Ni wayan swi mengatakan bahwa banyak masalah yang dihadapi di YAPPENATIM ini, namun para pengurus dan gurunya tetap berusaha agar yayasan ini terus berkembang dan terus memperoleh anak didik yang masih ingin mengejar impiannya dengan adanya bimbingan gratis. Hal ini lah yang menjadi titik keikhlasan dari pengajaran yang diberikan oleh para pengurus dan gurunya. Salut ya pak bu J hhehe
Dari uraian diatas, YAPPENATIM merupakan lembaga yang ada dan satu-satunya di gianyar bali, dengan berbagai kelebihan dan kekurangannya membuat yayasan ini semakin mempunyai daya tarik sendiri. khususnya dengan adanya bimbingan gratis disertai keikhlasan para pengurus dan gurunya. 
Dalam menghadapi berbagai masalah yang ada di YAPPENATIM, para pengurus dan gurunya selalu memberikan solusi yang terbaik agar masalah tersebut dapat diselesaikan dengan kepala dingin. Tentunya tak mudah memberikan solusi yang tepat bagi masalah yang terjadi, namun diharapkan bisa menjadikan pelajaran untuk kedepannya.
Solusi yang ditawarkan penulis adalah dengan adanya guru yang mau mendidik dengan keikhlasan maka hati nurani anak YAPPENATIM akan luluh sendiri khususnya anak-anak yang masih bandel terhadap gurunya. Para guru harus selalu menjadi contoh yang baik bagi anak-anak YAPPENATIM, sehingga anak-anak mampu merealisasikan apa yang sudah diajarkan oleh gurunya tentang keikhlasan. Karena semua yang dilihat anak-anak dari gurunya mampu memberikan masukan yang baik secara tidak langsung di dalam otaknya maupun hatinya.
Selain itu, anak-anak harus diajarkan caranya ikhlas secara lillahita’ala tanpa mengharap imbalan. Dengan diawali tindakan dari gurunya yang ikhlas dalam membimbing dan mengasuh serta ikhlas mengajarkan apapun demi keberhasilan anak-anak. Solusi ini diharapkan mampu menjadi jurus jitu untuk masalah yang bisa sewaktu-waktu terjadi, yaitu dengan mencontohkan keikhlasan tanpa pamrih, tanpa mengharapkan imbalan dari perilakunya.



[1] Supiana dan  karman, Materi Pendidikan Agama Islam,( Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2009), hlm. 233.
[2] Al Banjari, Mengarungi samudera ikhlas,(Yogyakarta: DIVA Press, 2007), Hlm. 60.
[3]  Moh. In’ami, Ilmu Pendidikan Islam, (Kudus: Nora Media Enterprise, 2016), Hlm. 31.