Bali , kota
yang besar dengan kekentalan adat istiadatnya dan kerukunan antar keyakinan
masyarakat membuat saya begitu tertarik mengulas yayasan islam terbaik dan
terjelek serta satu-satunya di gianyar bali. Itupun kata bapak ketua yayasan
yappenatim gianyar bali. Ada satu hal yang menarik membuat saya selalu tertuju untuk
membahas yayasan ini. YAPPENATIM merupakan salah satu dan satu-satunya yayasan
islam yang berada di kota Gianyar, Bali. Yappenatim sendiri memberikan
bimbingan dan pendidikan kepada siswa-siswinya yang kurang beruntung dalam hal
pendidikan. Yayasan tersebut juga memberikan kelonggaran bagi siapa saja untuk
melanjutkan sekolah ke yappenatim tanpa biaya sepeserpun atau gratis. Yayasan
penolong pendidikan anak yatim dan miskin atau biasa disingkat dengan
yappenatim ini di ketuai oleh bapak Ansori sudah berdiri sejak 31 tahun yang
lalu. Tepatnya pada tahun 1985. Yayasan ini pertama kali di ketuai oleh ayah
dari pak Rudi suhartono yang belum diketahui namanya. Bapak rudi suhartono
sendiri merupakan ketua panti asuhan yappenatim . awal mulanya panti ini tidak
hanya untuk anak-anak muslim saja tetapi untuk umum. Karena penduduk kota
gianyar bali pada waktu itu hanya sekitar 13% dari keseluruhan penduduk non
muslim gianyar bali. Bangunan yang ditinggali para santri awal mulanya hanya
sebuah gubuk kontrakan kecil yang bermula hanya ada 85 orang santri. Kontrakan
tersebut berada di Jalan Dalem Rai Nomor 31, Gianyar, Pebruari hingga Juni 1986
menempati tanah wakaf di kampung Pabean, Desa Ketewel Kecamatan Sukowati, namun
karena masyarakat Muslim tidak menghendaki Lembaga Sosial dan Keagamaan ini
berada di wilayahnya, maka pengurus hijrah lagi ke jalan Kalantaka (dekat
kuburan Muslim) pada Juli 1986, dengan mengontrak sebuah rumah lengkap dengan
balai bengong yang diperuntukkan bagi kegiatan belajar mengajar informal yaitu
Solat berjamaah, wiridan, belajar mengaji Al-Qur’an dan Madrasah Diniyah.
Sedangkan anak asuhannya baru mencapai 23 anak yatim dan miskin yang
disekolahkan di tingkat SD di Madrasah Ibtida’iyah Al-Ittihad/berada di
belakang Mesjid Al-Agung Al-Ala, Gianyar.
Namun,
alhamdulillahnya untuk sekarang ini bangunan
yappenatim sudah merupakan bangunan resmi milik yayasan yappenatim
sendiri. Lokasi dan posisi bangunan gedung Yayasan Penolong Pendidikan Anak
Yatim dan Miskin (YAPPENATIM) Gianyar, Bali terletak di dataran terjal
bercadas, atau tepatnya di Jalan Astina Timur/P.O. BoOX 10, Gianyar, Bali,
Indonesia kode pos 80501.
Pada tahun 1992
yappenatim di kembangkan menjadi beberapa lembaga pendidikan. Yaitu pondok
pesantren, panti asuhan,Mi, Mts, dan Ma. Pada tahun tersebut santri yappenatim
berjumlah kurang lebih 150. Kegiatan yang ada di yayasan yappenatim biasanya
diawali dari kegiatan malam hari seperti sholat malam, tahajud, tasbih kemudian
dilanjutkan sholat shubuh berjamaah, pagi harinya melakukan aktivitas seperti
biasanya dengan berangkat sekolah di yappenatim, sepulang sekolah anak-anak
bergotong royong membersihkan semua tempat yappenatim, kegiatan di sore harinya
dengan berolahraga dilanjutkan malam harinya mengaji bersama-sama.
Lulusan dari
yappenatim ini sudah bisa diterima di lapisan masyarakat. Beberapa diantaranya
ada langsung yang bekerja dan ada yang diterima di universitas ternama di pulau
jawa. Pimpinan yappenatim memberikan bekal terhadap lulusan yayasan dengan
sebaik-baiknya salah satunya dengan mendirikan rumah makan sederhana yang
diberi nama bakso yess. Dengan adanya lapangan pekerjaan ini diharapkan lulusan
yappenatim mampu memberikan kerja nyata yang diharapkan diseluruh lapisan
masyarakat. Begitupun dengan yang lainnya, sedangkan yang tidak bekerja bisa
langsung diterima di perguruan tinggi seperti universitas malang.
Yappenatim ini
membuat saya terharu dengan berbagai inspirasi yang diceritakan bapak ansori
selaku ketua yayasan ini. Beliau mampu memajukkan yayasan tersebut tanpa
dipungut biaya sepeserpun oleh para santrinya alias gratis. Hal ini menunjukkan
bahwa kualitas mengajarlah yang menjadikan sebuah lembaga maju tanpa ada
halangan biaya dan tentu saja keikhlasan para pengurus dan gurunya. Dengan
adanya donator dan bantuan dari pemerintah yayasan ini mampu bersaing dengan
sekolah-sekolah lain meskipun yayasan ini hanya yayasan sederhana, swasta namun
mampu menunjukkan prestasi yang tak kalah dengan sekolah lainnya. Seperti
menang di kejuaran olimpiade kimia tingkat KSM (kompetisi sains madrasah)
seprovinsi bali.
Para guru
YAPPENATIM mendidik dengan ikhlas tanpa pamrih, tanpa imbalan dan mendidik
dengan sepenuh hati. Oleh karena itu, anak-anak YAPPENATIM sendiri dibimbing
dengan melandaskan keikhlasan dari seorang gurunya.
Dalam buku
materi pendidikan agama islam karangan bapak Drs. Suparman, dan M. Karman,
ikhlas merupakan hilangnya rasa pamrih atas segala sesuatu yang diperbuat.
Menurut kaum sufi, seperti yang dikemukakan Abu Zakaria Al anshari, orang
ikhlas adalah orang yang tidak mengharapkan apa-apalagi. Karena itu, jika
seorang masih mengharapkan imbalan dari perbuatannya, maka ikhlasnya tidak
sempurna bahkan dapat disebut orang ria. Jadi ikhlas itu bersihnya motif dalam
berbuat, semata-mata hanya menuntut ridha Allah tanpa menghiraukan imbalan dari
selainNya.[1]
Dari pengertian
diatas, para guru di YAPPENATIM bisa dikategorikan sebagai orang yang ikhlas
karena beliau-beliau yang mengabdikan dirinya di yayasan tersebut mempunyai
prinsip ikhlas beramal sehingga semua yang dilakukannya untuk yayasan ini
secara ikhlas terbukti dengan gratisnya biaya pendidikan, rela meluangkan waktu
untuk sekedar memberikan bimbingan bagi anak yang sudah malas sekolah dengan
berkunjung kerumah si anak.
Hal ini sesuai
dengan teori Al Banjary (2007), dalam tanda-tanda ikhlas yaitu tanpa
penyesalan, yang menyebutkan bahwa orang yang ikhlas adalah orang yang
berkeyakinan, berpikir, berperasaan , berperilaku, bersikap, dan berbuat karena
Allah dan mereka tidak berharap dari orang lain.[2]
Dari
beberapa penuturan diatas, pengurus dan gurunya berusaha untuk mendidik
anak-anaknya dengan keikhlasan. Dan sampai saat ini beliau-beliau tetap
memperjuangkan pendidikan dengan keikhlasan. Merekalah orang yang termasuk
kedalam tanda-tanda orang yang ikhlas.
Dunia
pendidikan telah menjadi perhatian setiap bangsa, baik dari belahan bumi
manapun, tak terkecuali orang-orang yang mendidikasikan diri di sekolah atau
madrasah yang tanpa kenal lelah menghabiskan energy dan potensi yang ada.
Begitupun para pengurus dan para guru yappenatim yang tiada henti terus
berjuang demi pendidikan anak-anak yang kurang beruntung dalam hal mendapatkan
pendidikan.
Memberi
kesempatan kepada siapa saja untuk mengabdikan diri dan berkontribusi pada
pendidikan adalah pilihan utama. Mendidik orang lain untuk ikhlas adalah mulia.
Mendidik diri sendiri untuk ikhlas adalah lebih mulia.[3] Begitulah yang terjadi di yappenatim, beliau-beliau yang memperjuangkan
pendidikan ditengah kerasnya kehidupan nyata membuat mereka rela dan ikhlas
mendidik anak-anak yang kurang beruntung.
Dari seorang
narasumber ibu Ni Wayan Swi Ekayanti salah satu pengajar di MA 45 YAPPENATIM
ini mengampu mata pelajaran ekonomi akutansi. Saya
mendapatkan informasi tentang yayasan YAPPENATIM khususnya MA 45 gianyar bali.
Ibu ni wayan swi ini mulai mengajar di madrasah sejak tahun 2005 dan diangkat
menjadi PNS tahun 2007. Ibu niwayan ini adalah seorang mualaf. (tambah menarik
hati saya saat beliau bilang seorang mualaf. Salut ya bu, semangat dalam
mengajarkan anak-anak untuk tetap selalu menomorsatukan pendidikan J ).
Dari informasi
yang diperoleh keseluruhan guru yang mengajar di MA 45 adalah 19 guru dengan 1
staf perpustakaan, 3 guru pns. MA 45 ini dipimpin oleh seorang perempuan yang
tangguh, kepala sekolah tersebut bernama ibu hj. Andriani, beliau merupakan
guru dari dinas. Guru dari kementrian agama gianyar bali juga ada yaitu Ibu
Emi. Siswa di MA 45 saat ini berjumlah 110 siswa dengan berbagai asal dan
golongan. Ada yang berasal dari panti YAPPENATIM sendiri dan ada juga yang
berasal dari orangtua yang tidak mampu membiayai pendidikan anaknya ataupun berasal
dari keluarga yang kurang beruntung.
Dari penuturan
ibu ni wayan swi ini mengatakan bahwa masalah yang muncul dari MA 45 ini
kebanyakan merupakan masalah kompleks yang sering terjadi. Dengan berbagai
latar belakang keluarga dan kepribadian siswa-siswi. Ada yang berasal dari
keluarga broken home, ataupun kurangya perhatian orangtua. Hal ini lah yang
memerlukan perhatian dan bimbingan dari guru secara ekstra. Selain perhatian
ekstra disini juga memerlukan keikhlasan para gurunya untuk selalu mendampingi
dalam setiap bimbingan si anak.
Latarbelakang
dari siswanya pun berbeda-beda. Siswa MA 45 ini ada yang menjadi pemulung dan
pedagang disela-sela waktu kosong. Hal itu pun dilakukannya untuk membantu
keuangan orangtua.
Yang saya sukai
di YAPPENATIM ini adalah semua biaya apapun digratiskan. Dan kata ibu ni wayan
swi yayasan ini khususnya MA 45 gianyar bali mempunyai prinsip ikhlas beramal.
Dengan begitu, pendidikan yang dilakukan merupakan pendidikan yang berlandaskan
keikhlasan. Para guru maupun pengurus yayasan menanamkan pendidikan keikhlasan
supaya mereka dapat memahami dan mengerti artinya iklas tanpa pamrih ketika
membantu dan menolong orang lain. Selain itu, guru YAPPENATIM mendidik dengan
keikhlasan sepenuh hati.
Dari narasumber
ibu Ni
wayan swi, YAPPENATIM ini mempunyai visi mengangkat derajat hidup anak melalui
pendidikan. Dari visi ini mereka mempunyai strategi dan berbagai pendekatan
untuk memberikan semangat anak-anak yang kurang mampu maupun anak-anak yang
putus sekolah dengan menanamkan pendidikan keikhlasan. Dari ibu Ni wayan
swi juga diperoleh informasi bahwasannya mereka ikhlas dan tulus mengajarkan
anak-anak yang mau sekolah di YAPPENATIM ini. Mereka berusaha sekuat tenaga
untuk selalu memberikan yang terbaik bagi generasi bangsa khususnya anak-anak YAPPENATIM.
Yayasan ini
juga mempunyai misi yang sangat penting bagi sebuah lembaga agar apa yang
diinginkan dapat terwujud dan tercapai secara maksimal. Adapun misi YAPPENATIM
adalah menanamkan akhlakul karimah pada anak, menanamkan jiwa pembelajar pada
anak,menanamkan jiwa kewirausahaan pada anak, menjadi anak mampu bermasyarakat.
Dari misi tersebut, pengurus yayasan dan para guru madrasah menginginkan agar
anak-anak yappenatim sukses di seluruh lapisan masyarakat dengan dibekali
pendidikan keikhlasan. Seperti apa yang telah diajarkan oleh para gurunya yaitu
ikhlas mengajar dan membimbing maupun mengasuh anak-anak yang kurang beruntung
dengan berbagai keterbelakangan masalah.
Mendidik dengan
keikhlasan merupakan prinsip yang diterapkan disetiap guru saat mengajar dan
mengasuh. Hal ini lah yang menjadikan yayasan ini khususnya madrasah aliyah 45
ini semakin maju. Para guru ikhlas dalam menuntun setiap siswanya untuk
menghantarkan kegerbang keberhasilan. Diharapkan lulusan dari MA 45 ini bisa
menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari. Para gurunya menginginkan agar
siswa-siswanya dalam melakukan sesuatu apapun itu disertai dengan keikhlasan.
YAPPENATIM
mempunyai gerakan untuk memajukkan pendidikan melalui pendidikan gratis dan ini
sudah berkembang sejak 31 tahun lalu. Mereka para pengurus dan gurunya
beranggapan bahwa pendidikan siswalah yang paling penting. Untuk urusan biaya
biarlah menjadi urusan Allah yang mempermudah jalannya YAPPENATIM. Dengan
adanya mendidik dengan keikhlasan dari para
pengurus dan guru, yayasan ini menjadi salah satu lembaga islam satu-satunya di
kota gianyar bali. Dan sampai sekarang masih berkembang pesat untuk terus maju
bersaing dengan lembaga-lembaga lainnya.
Ibu Ni wayan
swi mengatakan bahwa banyak masalah yang dihadapi di YAPPENATIM ini, namun para
pengurus dan gurunya tetap berusaha agar yayasan ini terus berkembang dan terus
memperoleh anak didik yang masih ingin mengejar impiannya dengan adanya bimbingan
gratis. Hal ini lah yang menjadi titik keikhlasan dari pengajaran yang
diberikan oleh para pengurus dan gurunya. Salut ya pak bu J hhehe
Dari uraian
diatas, YAPPENATIM merupakan lembaga yang ada dan satu-satunya di gianyar bali,
dengan berbagai kelebihan dan kekurangannya membuat yayasan ini semakin
mempunyai daya tarik sendiri. khususnya dengan adanya bimbingan gratis disertai
keikhlasan para pengurus dan gurunya.
Dalam
menghadapi berbagai masalah yang ada di YAPPENATIM, para pengurus dan gurunya
selalu memberikan solusi yang terbaik agar masalah tersebut dapat diselesaikan
dengan kepala dingin. Tentunya tak mudah memberikan solusi yang tepat bagi
masalah yang terjadi, namun diharapkan bisa menjadikan pelajaran untuk
kedepannya.
Solusi yang
ditawarkan penulis adalah dengan adanya guru yang mau mendidik dengan
keikhlasan maka hati nurani anak YAPPENATIM akan luluh sendiri khususnya anak-anak
yang masih bandel terhadap gurunya. Para guru harus selalu menjadi contoh yang
baik bagi anak-anak YAPPENATIM, sehingga anak-anak mampu merealisasikan apa
yang sudah diajarkan oleh gurunya tentang keikhlasan. Karena semua yang dilihat anak-anak dari
gurunya mampu memberikan masukan yang baik secara tidak langsung di dalam
otaknya maupun hatinya.
Selain itu,
anak-anak harus diajarkan caranya ikhlas secara lillahita’ala tanpa mengharap
imbalan. Dengan diawali tindakan dari gurunya yang ikhlas dalam membimbing dan
mengasuh serta ikhlas mengajarkan apapun demi keberhasilan anak-anak. Solusi
ini diharapkan mampu menjadi jurus jitu untuk masalah yang bisa sewaktu-waktu
terjadi, yaitu dengan mencontohkan keikhlasan tanpa pamrih, tanpa mengharapkan
imbalan dari perilakunya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar