TUJUAN
PENDIDIKAN
MAKALAH
Disusun
Guna Memenuhi Tugas
Mata
Kuliah : Hadist Tarbawi
Dosen Pengampu :
Ulfa Rahmawati
PAI-A Semester
Ganjil
Disusun Oleh :
Kelompok 6
1.
Mariya
Ulfa (14101100032)
2.
Ema
Septiana (14101100035)
SEKOLAH TINGGI AGAMA
ISLAM NEGERI KUDUS
JURUSAN TARBIYAH
PENDIDIKAN AGAMA ISLAM (PAI)
TAHUN AKADEMIK
2015/2016
BAB
I
PENDAHULUAN
A.
Latar
Belakang Masalah
Masalah
yang menjadi kegagalan pendidikan hari ini adalah kecenderungan manusia yang
melihat pendidikan sebagai tujuan dunia seperti jabatan, pekerjaan, pangkat,
dll. Yang umumnya berorientasi dunia. Pengembangan pendidikan islam berkaitan
secara langsung dengan ilmu pengetahuan dan metodologi dan perkembangannya.
Pendidikan
islam adalah pendidikan yang sengaja didirikan dan diselenggarakan dengan
hasrat dan niat (rencana yang sungguh-sungguh) untuk mengejawantahkan ajaran
dan nilai-nilai islam, sebagaimana tertuang atau terkandung dalam visi, misi ,
tujuan, progam kegiatan maupun pada praktek pelaksanaan kependidikannya.
Wawasan kependidikan islam dimaksudkan sebagai suatu konsep atau cara pandang
pengembang, pengelola dan pelaksana pendidikan dalam mengembangkan dan
menyelenggarakan progam dan praktek pendidikan islam dilapangan dengan
memperhatikan landasan filosofis , historis dan konteks social budaya, serta
perkembangan peserta didik itu sendiri untuk mencapai tujuan pendidikan islam.
Para calo sarjana pendidikan islam dituntut untuk memilki dan mengeuasai
wawasan kependidikan islam tersebut.
B.
Rumusan
Masalah
Dari
latar belakang diatas, maka dapat ditarik rumusan masalah sebagai berikut :
1.
Apa pengertian tujuan pendidikan?
2.
Apa saja hadis
yang menerangkan tentang tujuan pendidikan?
3.
Bagaimana tujuan pendidikan yang sesungguhnya?
BAB
II
PEMBAHASAN
A.
Pengertian Tujuan pendidikan
Tujuan merupakan sesuatu suasana ideal yang ingin diwujudkan.
Secara umum pendidikan dapat diartikan sebagai suatu metode untuk mengembangkan
ketrampilan, kebiasaan, dan sikap yang diharapkan dapat seseorang menjadi lebih
baik. Menurut Dr. Zakiyah Darajat bahwa
Tujuan Pendidikan islam secara keseluruhan yaitu pribadi seseorang yang menjadi
insane kamil yang artinya manusia utuh rohani maupun jasmani dapat hidup dan
berkembang secara wajar dan normal karena tawakalnya kepada Allah SWT. Jadi,
Tujuan pendidikan ialah suatu factor yang sangat penting dalam pendidikan,
karena tujuan merupakan arah yang ingin dicapai dalam pendidikan.Tidak
dapat dipungkiri kalau tujuan pendidikan itu menyangkut tujuan hidup.
Pendidikan dikembangkan dalam konteks membantu perkembangan manusia memiliki
kecakapan untuk bertahan hidup, melaksanakan tugas kehidupan, yang sering
disebut tujuan fungsional dan tujuan praktis, yang meliputi skill,
keterampilan, dan kecakapan. [1]
Tujuan
harus bersifat stasioner artinya telah mencapai atau meraih segala yang
diusahakan. Dalam ajaran islam, seluruh aktivitas manusia bertujuan meraih
tercapainya insane yang beriman dan bertaqwa. Dengan demikian, apabila anak
didik telah beriman dan bertakwa artinya telah tercapai tujuannya. Apabila
dikaitkan dengan pendidikan islam yang bertujuan mencetak anak didik yang beriman, wujud dari tujan itu adalah akhlak
anak didik. Adapun akhlak anak didik itu mengacu pada kurikulum yang diterapkan
dalam pendidikan yang dilaksanakan di bergabai lembaga, baik lembaga pendidikan
formal maupun nonformal.[2]
Untuk
mewujudkan tujuan-tujuan pendidikan harus memiliki lembaga pendidikan yang
berkualitas dengan dilengkapi oleh sumber daya pendidik yang kompeten. Dalam
kehidupan sehari-hari, indicator tercapainya tujuan pendidikan islam adalah
mencetak anak didik yang mampu bergaul dengan sesama manusia dengan baik dan benar serta
mengamalkan amar ma’ruf nahi munkar kepada sesama manusia. Anak didik yang telah dibina
dan digembleng oleh pola pendidikan islam adalah anak didik yang sukses dalam
kehidupan karena ia memiliki kemampuan dan kemauan yang kuat untuk menjalani
kehidupan berbekal ilmu-ilmu keislaman yang diridhai Allah dan Rasul-Nya. [3]
Algazhali
melukiskan tujuan pendidikan sesuai dengan pandangan hidupnya dan nilai-nilai
yang terkandung di dalamnya yaitu sesuai dengan filsafatnya, yakni memberi petunjuk akhlak dan pembersihan jiwa
dengan maksud dibalik itu membentuk individu-individu yang ditandai dengan
sifat-sifat utama dan takwa. Dengan ini pula keutamaan itu akan merata dalam
masyarakat.
Hujair
AH Sanaky menyebut istilah tujuan pendidikan islam dengan visi dan misi
pendidikan islam. Menurutnya, bahwa pendidikan islam telah memiliki visi dan
misi yang ideal , yaitu rahmatan lil’alamin. Selain itu, sebenarnya konsep
dasar filosofis pendidikan islam lebih mendalam dan menyangkut persoalan hidup
multi dimensional, yaitu pendidikan yang tidak terpisahkan dari tugas
kekhalifahan manusia , atau lebih khusus lagi sebagai penyiapan kader-kader
khalifah dalam rangka membangun kehidupan manusia yang makmur, dinamis,
harmonis, dan lestari. Sebagaimana diisyaratkan oleh allah dalam al-qur’an.
Munzir
hitami berpendapat bahwa tujuan pendidikan tidak terlepas dari tujuan hidup
manusia biarpun dipengaruhi oleh berbagai budaya, pandangan hidup, atau
keinginan-keinginan lainnya. Ini bila dilihat dari ayat-ayat Al qur’an ataupun
hadis yang mengisyaratkan tujuan hidup manusia yang sekaligus menjadi tujuan
pendidikan.[4]
Tujuan pendidikan islam yang dikemukakan oleh
Ibnu Khaldun yang dirangkum dan disimpulkan oleh Athiyyah al-Abrasyi dalam
kitabnya al-Tarbiyah al-Islamiyyah wa Falasifatuha merupakan tujuan
pendidikan yang mengarah pada tujuan akhirat dan dunia, tujuan akhirat bahwa
tujuan pendidikan islam diarahkan dan diorientasikan pada kehidupan untuk
beramal dan mendekatkan pada Tuhan, jadi tujuan pendidikan bisa dikatakan untuk
jangka panjang, namun demikian juga pendidikan jangka pendek yang ada di dunia
ini juga diperhatikan. Jadi tujuan pendidikan yang ada di dunia ini bagaimana
manusia dapat menjalani hidupnya dengan baik dengan mendapatkan pekerjaan dan
penghidupan yang layak untuk memperoleh dan meraih tujuan jangka panjang yaitu
yang ada di akhirat kelak. Dengan begitu manusia mendapat dua kebahagiaan yang
diperoleh di dunia dengan menjalani kehidupan yang layak dan bahagia dan bisa
beramal menurut ajaran agama untuk bekal kehidupan yang abadi dan
selama-lamanya.[5]
B.
Hadist
yang menerangkan Tujuan pendidikan
Tujuan
pendidikan hendaknya hanya untuk menjadi orang yang berilmu, pembelajar,
pendengar, dan pecinta ilmu. Jangan pernah mencapai tujuan yang sifatnya hanya
sementara , jabatan, pangkat, dan kekayaan. Hal ini diisyaratkan dalam
hadis-hadis berikut:
قَالَ النَّبِيُّ صلى الله عليه وسلم: كُنْ عَالِمًا اَو مُتَعَلِّمًا
اَو مُسْتَمِعًا اَو مُحِبًّا وَلَا تَكُنْ خَامِسًا فَتُهْلِكَ (رواه البيهقي)
Artinya :
rasulullah saw bersabda “ jadilah engkau orang yang berilmu (pandai) atau orang
yang belajar, atau orang yang mendengarkan ilmu atau yang mencintai ilmu. Dan
janganlah engkau menjadi orang yang kelima, maka kamu akan celaka,”.
(HR.Baihaqi) [6]
Penjelasan
Hadist
diatas menjadi landasan pendidikan. Hadist …. كُنْ عَالِمًا
(jadilah ahli ilmu ) memerintahkan untuk memilih jalan ilmu, pencari ilmu,
menjadi pendengar dan pecinta ilmu, dan dilarang menjadi orang kelima karena
akan menjadi penyebab kehancuran. [7]
Hadist
tersebut mengajak kita untuk menjadi orang yang berilmu, atau orang yang
mencari ilmu, atau pendengar ilmu, atau pecinta ilmu. Itulah hakikat tujuan
dari pendidikan, yakni memiliki ilmu, bukan tujuan lain, maksudnya jangan jadi
selain dari yang empat tersebut seperti pemalas, pemenci ilmu, perusak ilmu,
dan lain sebagainya. Terlebih jika tujuan pendidikan diorientasikan untuk memperoleh
kekayaan duniawi.
Banyak
juga orang yang berfikir bahwa kekayaan dan jabatan adalah sumber kebahagiaan
ada dihati, dan kebahagiaan dihati adalah ketenangan dalam berdzikir kepada
allah swt. Ala bidzikrillahi tathmainnul qulub’ (ingatlah hanya dengan
mengingat Allah, hati menjadi tenang).
Dengan demikian,
kebahagiaan menjadi tujuan dalam pendidikan, namun tujuan tersebut tidak hanya
didunia tetapi juga kebahagiaan di akhirat. Untuk memperoleh kebahagiaan ini
kuncinya adalah ilmu. Hal ini sebagaimana
yang disabdakan oleh Rasulullah
saw:
مَنْ اَرَادَ الدُّنْيَا فَعَلَيْهِ بِالعِلْمِ وَمَنْ اَرَادَ الْاَخِرَةَ
فَعَلَيْهِ بِالْعِلْمِ وَمَنْ اَرَادَهُمَا فَعَلَيْهِ بِالْعِلْمِ (رواه البخارى
و مسلم)
Barangsiapa yang menghendaki kebaikan didunia maka dengan
ilmu, barangsiapa yang menghendaki kebahagiaan di akhirat maka dengan ilmu,
barangsiapa yang menghendaki keduanya maka dengan ilmu. (HR.Bukhori-muslim).[8]
Selain kebahagiaan didunia yang diperoleh melalui ilmu,
maka tujuan pendidikan akan tercapai jika semuanya melalui proses belajar
seperti sabda Rasulullah saw berikut ini :
عَن ابْنُ عَبَّاس رَضِيَ الله عَنْهُ قَالَ : قَالَ رَسُولُ الله صلى
الله عليه وسلم: مَنْ يُرِدِ الله بِهِ خَيْرًا يُفَقِّهْهُ فِي الدِّيْنِ وَاِنَّمَا
الْعِلْمِ بِالتَّعَلُّمِ ...(رواه البخارى)
Dari Ibnu Abbas ra. Ia berkata Rasulullah saw bersabda “
barangsiapa yang dikehendaki allah menjadi baik, maka dia akan dipahamkan dalam
hal agama. Dan sesungguhnya ilmu itu diperoleh melalui belajar “ (HR. Bukhori)[9]
Penjelasan
Hadis ….. مَنْ
يُرِدِ الله بِهِ خَيْرًا يُفَقِّهْهُ فِي الدِّيْنِ (barangsiapa yang dikehendaki Allah
menjadi baik, maka dia akan dipahamkan dalam hal agama) dapat dipahami bahwa
orang tersebut akan diberi kebaikan oleh allah . kebaikan secara social, mental,
spiritual, menjadi kunci Allah bagi kebaikan seseorang. Dengan
kata lain, kalau
ingin memperoleh kebaikan apapun didunia dan akhirat jangan jauh-jauh dari
agama. Dalam pengertian ini, agama adalah kunci kebaikan seseorang.[10] Agar tidak jauh-jauh dari agama maka seseorang
diwajibkan untuk menuntut ilmu agar tujuan pendidikan islam dapat terwujud.
Hadis diatas merupakan pernyataan Allah yang mengandung
perintah bahwa siapapun dari manusia yang menginginkan memperoleh
kebaikan, hendaknya ia mencari ilmu
agama. Meningkkatkan pemahamannya tentang islam. Mengkaji Al-Quran
dan As Sunnah dengan berbagai metode dan pendekatan yang benar. Islam maju karena umatnya kuat dalam ilmu
pendidikan. [11]
حد ثنا محمود بن غيلا ن،
اخبرنا ابو اسامة، عن الاعمش عن ابى صالح عن ابى هريرة قال: رسول الله صلى الله عليه و سلم
: من سلك طريقا يلتمس فيه علما سهل الله له طريقا الى
الجنة"
“Kami diberi
berita oleh Mahmud bin Ghailan, kami diberi berita oleh Abu Usamah dari A’masy
dari Abi Shahih, dari Abu Hurairah, beliau bersabda:“Rasulullah Saw bersabda:
“Barang siapa yang menempuh jalan untuk mencari ilmu maka Allah akan memudahkan
jalan baginya ke surga”.
Penjelasan
Telah dikatakan didepan bahwa pendidikan merupakan
suatu usaha dan kegiatan yang sarat dengan tujuan. Kedudukan tujuan dalam
pendidikan cukup menentukan, karena selain memberikan panduan tentang
karakteristik manusia ynag ingin dihasilkan pendidikan, sekaligus pula
memberikan arah dan langkah-langkah dalam melakukan seluruh kegiatan
pendidikan. Tujuan ialah apa yang dicanangkan manusia. Letaknya sebagai pusat
perhatian, dan demi merealisasikannyalah dia menata tingkah lakunya dalam
kehidupan sosial kemasyarakatan.
Berbicara tentang tujuan pendidikan, tidak dapat
melepaskan dari tujuan hidup, yaitu tujuan hidup manusia. Sebab pendidikan
hanyalah suatu alat yang digunakan oleh manusia untuk memelihara kelanjutan
hidupnya, baik sebagai individu maupun sebagai makhluk sosial. [12]
C. Tujuan Pendidikan
Di Indonesia sendiri tujuan pendidikan bisa dilihat pada GBHN, berbagai peraturan
pemerintah dan undang-undang pendidikan diantara lain :
1.
GBHN
Tahun 1993, dalam GBHN menjelaskan bahwa sector pendidikan ini ditujukan untuk
meningkatkan kualitas manusia Indonesia.
2.
Peraturan
Pemerintah RI Nomor 1990 tentang
Pendidikan Prasekolah terdapat
pada pasal 3 menyatakan bahwa pendidikan prasekolah bertujuan untuk membantu
meletakkan dasar kearah perkembangan sikap pengetahuan ketrampilan dan daya
cipta yang diperlukan oleh peserta didik dalam menyesuaikan dir dengan
lingkungannya dan untuk menumbuhkan serta perkembangan selanjutnya.
3.
Peraturan
pemerintah RI Nomor 1990 tentang Pendidikan Dasar , terdapat pada pasal 3 bahwa
pendidikan dasar bertujuan untuk memberikan bekal kemampuan dasar peserta didik untuk mengembangkan
kehidupannya sebagai pribadi, masyarakat, warga Negara dan umat manusia.
4.
Peraturan
Pemerintah RI Nomor 29 Tahun 1990 tentang Pendidikan Menengah. Dalam pendidikan
menengah disebutkan pada pasal 2-3 meningkatkan pengetahuan untuk melanjutan
pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi, mengembangkan diri sejalan dengan
pengembangan ilmu, teknologi dan kesenian dan meningkatkan kemampuan sebagai
anggota masyarakat dalam melakukan interaksi dengan lingkungan social, budaya,
dan alam.
5.
Peraturan
pemerintah RI Nomor 30 Tahun 1990 tentang Tujuan Pendidikan Tinggi termuat pada
pasal 2 dalam tujuan pendidikan, berbunyi menyiapkan peserta didik menjadi
anggota masyarakat yang memiliki kemampuan akademik yang dapat diterapkan.
6.
Peraturan
Pemerintah tentang pendidikan tercantum dalam UU RI Nomor 2 Tahun 1989 tentang
pendidikan nasional bahwa bertujuan untuk mencedaskan kehidupan bangsa dan
mengembangkan manusia Indonesia
seutuhnya yaitu manusia yang beriman dan bertakwa terhadap Tuhan Yang
Maha Esa, berbudi luhur, memiliki pengetahuan dan ketrampilan serta bertanggung
jawab terhadap masyarakat dan bangsa. [13]
Dalam Tujuan Pendidikan di
Indonesia, yang dimulai dari tujuan pada GBHN, pendidikan prasekolah, pendidikan dasar, pendidikan
menengah, pendidikan tinggi sampai dengan undang-undang pendidikan yang
mempunyai arah yang sama yaitu mengembangkan manusia Indonesia seutuhnya .
Tingkatan-tingkatan Tujuan Pendidikan sebagai berikut :
a.
Tujuan Pendidikan Nasional
Dalam perumusan
tujuan pendidikan nasional dinegara kita dalam jangka dua puluh tahun terakhir
ini, ternyata telah mengalami perubahan atau perkembangan tertentu sejalan
dengan perubahan kebijaksanaan politik dan pembangunan nasional. Tingkatan tujuan pendidikan nasional antara lain :
b.
Tujuan
Pendidikan Nasional yang berlaku sejaak tahun 1966. Tujuan Pendidikan Nasional
adalah membentuk manusia Pancasilais sejati berdasarkan ketentuan-ketentuan
seperti yang dikehendaki oleh Pembukaan UUD 1945 dan isi UUD.
(Tap. MPRS No.
XXVII/MPRS/1966)
c.
Tujuan
Pendidikan Nasional yang berlaku sejak tahun 1973. Bahwa Tujuan Pendidikan
Nasional ialah membentuk manusia pembangunan yang ber-Pancasila dan membentuk
manusia Indonesia yang sehat jasmani dan rohaninya. (Tap. MPR No. IV/MPR/1973)
d.
Tujuan
Pendidikan Nasional yang berlaku sejak
tahun 1978. Bahwa Tujuan Pendidikan Nasional berdasarkan atas Pancasila
bertujuan untuk meningkatkan ketakwaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa,
kecerdasan, ketrampilan dan mempertebal semangat kebangsaan agar dapat
menumbuhkan manusia yang membangun dirinya sendiri serta bersama-sama
bertanggung jawab atas pembangunan bangsa. (TAP. MPRS/IX/MPR/1978) [14]
Pendidikan islam bertujuan membangun karakteranak didik yang kuat
menghadapi berbagai cobaan dalam kehidupan dan telaten, sabar, serta cerdas
dalam memecahkan masalah yang dihadapi. Tujuan pendidikan islam yang telah
diuraikan diatas dapat disistematisasi sebagai berikut :
1)
Terwujudnya
insane akademik yang beriman dan bertaqwa kepada Allah SWT.
2)
Terwujudnya
insane kamil yang berakhlakul karimah.
3)
Terwujudnya
insane muslim yang berkepribadian
4)
Terwujudnya
insane yang cerdas dalam mengaji dan mengkaji ilmu pengetahuan
5)
Terwujudnya
insane yang bermanfaat untuk kehidupan orang lain.
6)
Terwujudnya insan yang sehat jasmani dan
rohani
7)
Terwujudnya karakter muslim yang menyebarkan
ilmunya kepada sesama manusia. [15]
Tujuan pendidikan islam mempunyai tujuan pokok atau
utama dan tujuan pendukung, dengan kata lain mempunyai kosentrasi tertentu yang
harus ditempuh dan dicapai lebih dahulu sebelum kosentrasikosentrasi lain.
Dalam hal ini al-Abrasyi mengedepankan pencapaian akhlak yang sempurna sebagai
tujuan pendidikan islam.
Jadi tujuan pendidikan islam secara umum yaitu:
a) Untuk
membantu pembentukan akhlak yang mulia. Kaum muslimim telah setuju bahwa
pendidikan akhlak adalah jiwa pendidikan isalm, dan bahwa mencapai akhlak yang
sempurna adalah tujuan pendidikan yang sebenarnya.
b) Persiapan
untuk kehidupan dunia dan kehidupan di akhirat. Pendidikan islam menaruh
perhatian penuh kedua kehidupan itu sebagai tujuan diantara tujuan-tujuan umum
yang dasar, sebab memang itulh tujuan tertinggi dan terakhir pendidikan.
c) Persiapan
untuk mencari rizki dan pemeliharaan segi-segi kemanfaatan. Pendidikan isalm
tidaklah semuanya bersifat agama, akhlak atau spriritual semata-mata, tetapi
menaruh perhatian pada segi kemanfaatan pada tujuan-tujuan kurikulum dan
aktifitasnya.
d) Menumbuhkan
ruh ilmiah pada anak didik dan memuaskan keinginan arti untuk mengetahui dan
memungkinkan ia mengkaji ilmu sekedar ilmu.
e) Menyiapkan
anak didik dari segi profesional, teknis dan perusahaan supaya ia daoat
menguasai profesi tertentu dan teknis tertentu agar dapat mencari rizki. [16]
BAB
III
KESIMPULAN
DAN PENUTUP
A.
Kesimpulan
Dari
semua uraian yang telah dibahas diatas, dapat disimpulkan hal-hal sebagai
berikut :
a. Semangat
hadis diatas adalah bahwa tujuan ideal pendidikan islam untuk ilmu guna
pembinaan akhlak, penguatan visi, modal kehidupan manusia.
b. Menyiapkan
untuk hidup didunia dan akhirat
c. Penguasaan
ilmu dan keterampilan sebagai modal untuk bekerja di dunia, dan mempersiapkan
kehidupan yang lebih bahagia di akhirat.
d. Tujuan pendidikan
merupakan tujuan hidup juga yaitu mencari kebahagiaan di dunia dan di akhirat.
B. Penutup
Makalah ini dibuat supaya para pembaca banyak mengetahui tujuan pendidikan yang
sebenarnya. Tujuan pendidikan ini akan meningkatkatkan kualitas pendidikan di
indonesia. Diharapkan makalah ini dapat digunakan dengan
sebaik-baiknya. Selain itu, makalah ini bisa dijadikan panduan agar tujuan
pendidikan dapat tercapai secara maksimal.
DAFTAR PUSTAKA
Falah,
Ahmad. 2010. Hadits Tarbawi. Kudus: Nora
Media Enterprise.
Hamalik, Oemar. 2002. Perencanaan Pengajaran
Berdasarkan Pendekatan system. Jakarta: PT
Bumi Aksara.
Hasbiyallah
dan Moh Sulhan. 2015. Hadits Tarbawi. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.
Pidarta, Made. 1997. Landasan Kependidikan. Jakarta:
Rineka Cipta.
Saebani,Beni Ahmad dan Hendra Akhdiyat. 2009. Ilmu Pendidikan
Islam. Bandung: CV Pustaka Setia.
[1]
Hasbiyallah dan Moh.Sulhan, Hadist Tarbawi, (Bandung: PT Remaja
Rosdakarya, 2015), Hlm. 11.
[2]Beni
Ahmad Saebani dan Hendra Akhdiyat, Ilmu Pendidikan Islam, (Bandung: CV
Pustaka Setia, 2009), hlm. 146.
[4]
Hasbiyallah dan Moh.Sulhan, Hadist Tarbawi, Hlm. 16.
[6]
Hasbiyallah dan Moh.Sulhan, Hadist Tarbawi, Hlm. 12.
[7]Ibid.,
Hlm. 15.
[8]
Hasbiyallah dan Moh.Sulhan, Hadist Tarbawi, Hlm. 12.
[9]
Ibid.,Hlm. 13.
[10]
Ibid., Hlm. 15.
[14]
Oemar Hamalik, Perencanaan Pengajaran Berdasarkan Pendekatan system, (Jakarta: PT Bumi Aksara, 2002), hlm. 123.
[15]
Beni Ahmad Saebani dan Hendra Akhdiyat, Ilmu Pendidikan Islam, hlm. 147.
boleh kenal mbk
BalasHapusbagus makalahnya... insya Allah kedepannya harus lebih baik lagi.
BalasHapusTerimakasih kak untuk referensinya sumber sumbernya,
BalasHapus